Beberapa kondisi berikut ini dapat menyebabkan terjadinya saraf kejepit:
- Cedera. Cedera tiba-tiba akibat olahraga atau kecelakaan dapat menyebabkan saraf terjepit.
- Proses penuaan. Seiring dengan pertambahan usia, tulang belakang dan bantalan tulang belakang akan mengalami perubahan, kandungan airnya menurun dan terjadi perubahan bentuk (menjadi datar). Hal ini menyebabkan jarak tulang belakang menyempit dan sebagai respons tulang akan tumbuh (bone spur). Pertumbuhan tulang tersebut dapat menekan saraf.
- Gerakan berulang-ulang atau berlebihan. Misalnya mengetik terlalu lama, dapat menyebabkan stress pada pergelangan tangan dan tangan yang lama kelamaan dapat menyebabkan carpal tunnel syndrome.
- Obesitas. Kelebihan berat badan dapat menyebabkan jalur saraf tertekan.
- Kehamilan. Kenaikan berat badan dan air karena kehamilan dapat menyebabkan jalur saraf membengkak sehingga saraf dapat terjepit.
- Rheumatoid arthritis. Penyakit ini menyebabkan peradangan pada sendi yang dapat menyebabkan saraf di sekitarnya terjepit.
Sebagian besar kasus saraf terjepit dapat menghilang atau sembuh dapat empat hingga enam minggu.